Sengkubak [pycnarrhena cauliflora (miers) Diels] tumbuhan ini menjadi istimewa karena digunakan sebagai penyedap rasa alami yang sudah cukup terkenal di kalangan etnis dayak dan melayu di kabupaten sintang. Pada masa serba instan dan berbahan pengawet seperti saat ini selayaknya penyedap alami dari tumbuhan sengkubak ini dapat mejadi perhatian lebih besar pada masa-masa yang akan mendatang, mengingat penyedap modern banyak mengandung zat kimia sintetik yang dapat merusak kesehatan manusia.
Sengkubak merupakan salah
satu plasma nutfah yang khas dan bernilai penting karena di manfaatkan sebagian
masyarakat tidak hanya untuk penyedap rasa tetapi juga untuk pengobatan. Namun
sayangnya pemanfaatan sengkubak tidak diturunkan ke generasi muda sekarang
ditambah lagi konversi lahan hutan telah membuat jumlah dari tumbuhan sengkubak
ini semakin berkurang.
A. Botani
Sengkubak merupakan golongan liana yang termasuk dalam family Menispermaceae, berdasarkan identifikasi jenis yang dilakukan, maka secara teksonomi dapat diklasifikasikasn sebagai berikut (Backer & Brink 1963):
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Ordo :
Ranunculales
Famili : Menispermaceae
Genus :
Pycnarrhena
Spesies : Pycnarrhena cauliflora (Miers.) Diels
Nama Lokal : Sengkubak
B. Penyebaran
Pengetahuan mengenai penggunaan sengkubak sebagai bumbu
atau penyedap telah lama dimiliki oleh masyarakat pedalaman Kalimantan Barat
baik pada suku dayak maupun suku melayu, terutama pada daerah hulu Kalimantan
Barat yakni di Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu
Penyebaran sengkubak (Pycnarrhena
cauliflora) sulit untuk di uraikan karena sangat minimnya literature yang
mendukung. Di Kalimantan Barat sengkubak ditemui pada ketinggian 100-150 m dpl
di habitat dataran rendah dan berbukitan. (berdasarkan studi pustaka dengan
menelusuran specimen yang dikoleksi di Herbarium LIPI Cibinong, 2007).
Pada penelusuran specimen
tersebut diketahui sengkubak dapat hidup pada ketinggian 80-700m dpl. Pada
habitat dataran rendah, perbukitan dan pada habitat hutan sekunder.
Tanaman sengkubak kadang tumbuh di kebun karet masyarakat.
Tanaman sengkubak kadang tumbuh di kebun karet masyarakat.
D. Budidaya
Pemanfaatan yang selama
ini dilakukan dan semakin tinggi tekanan terhadap hutan alam, tanpa diikuti
dengan pembudidayaan akan menambah ancaman bagi keberadaan sengkubag di hutan
alam.
Budidaya sengkubak sampai
saat ini belum dilakukan oleh masyarakat, dikarenakan tanaman sengkubak
pertumbuhannya sangat lambat dan belum ada teknis budidaya sengkubak yang
pernah dilakukan.
Sejak dahulu masyarakat
terbiasa memenuhi kebutuhan sengkubak dengan memanennya langsung dari hutan.
Sumber:
Kajian Etnobotani dan Aspek Konservasi
Sengkubak [Pycnarrhena cauliflora(Miers.) Diels.] oleh Utin Riesna Afrianti.
E. Manfaat Sengkubak
a.
Penyedap
Rasa Masakan Secara Alami.
Pengunaan sengkunbak sebagai bahan penyedap rasa alami merupakan salah satu bentuk pemanfaatan yang khas terhadap suatu jenis tanaman yang dilakukan oleh etnis Dayak dan Melayu kabupaten sintang. Pengunaan tanaman sengkubak sebagai penyedap rasa tumbuh dan berkembang dari pengalaman empiris yang diwariskan secara turun-temurun. Pengetahuan tradisional adalah salah satu kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya.
Bagian tanaman sengkubak yang digunakan sebagai penyedap
rasa alami yakni untuk menambah rasa manis pada masakan adalah daun.
b.
Pengobatan
Sengkubak selain dapat
digunakan sebagai penyedap rasa juga dapat dijadikan obat tradisional dan
memiliki nilai magis oleh sebagian masyarakat, hal ini masih terbatas pada
komoditas masyarakat.
Manfaat Sengkubak sebagai obat tradisional hanya sebagai pengobatan luar seperti untuk :
Manfaat Sengkubak sebagai obat tradisional hanya sebagai pengobatan luar seperti untuk :
1.
Jaram
(kompres menurunkan panas),
2.
Tapal
(Daun Sengkubak dan beberapa campuran lainnya yang telah ditumbuk diletakkan
dibagian tubuh yang sakit) untuk pengobatan kembung.
3.
Demam.
F.
Pengolahan
1.
Daun sengkubak yang baru dipetik dibersihkan.
2.
Daun
ditumbuk halus atau dipotong kecil-kecil.
3.
Hasil dari proses penumbukan atau potongan tersebut
dikering anginkan.
4.
Serbuk
daun sengkubak kemudian disimpan ke dalam wadah bersih (botol)
Disusun Oleh :
JUMILAH, S.Hut
Penyuluh
Kehutanan Kecamatan Dedai
Salam kenal,
BalasHapusSaya Agoeng Wijaya dari Tempo di Jakarta. Kami sedang menyiapkan edisi kuliner nusantara, dan tertarik mengetahui soal daun sengkubak. Boleh saya minta kontak Bu Jumilah?
Berikut email saya: agoeng_w@tempo.co.id
Terima kasih,
saya tertarik dengan artikel anda tentang tanaman sengkubak, apakah saya boleh tahu informasi lebih detil, jika ya mungkin kita bisa kontak di nomor 0877.6177.2778
BalasHapusBagaimana cara memperoleh bibit sengkubak untuk dpt dibudidayakan, apakah bisa dipesan via online? Mohon kalau bisa tolong sy duhubungi via email ini
BalasHapusSilahkan hubungi saya 08950 7876757
HapusBu jumilah, boleh kasih link yang jual bibit sengkubak...terima kasih
BalasHapusSilahkan hubungi saya 08950 7876757
HapusDimana saya bisa mendapat bibit sengkubak di Jakarta atau Bekasi
BalasHapusSilahkan hubungi saya 08950 7876757
HapusDimana saya bisa beli bibit tanaman sengkubak di jabodetabek
BalasHapusSilahkan hubungi saya 08950 7876757
HapusDimana saya bisa dapat daun sengkubak daerah saya di Medan Sumatera utara
BalasHapusSilahkan hubungi saya 08950 7876757
HapusDimana sy bisa dpt bibit daun sengkubak untuk daerah jawa?
BalasHapusDi kalimantan barat pontianak sedang diusahakan pembibitan nya
HapusBu Jumikah, salam kenal. Saya ingin kontak sehubungan penelitian Sengkubak. Mohon hub saya di 0811965609 atau rukkysantoso3255@gmail.com. terimakasih.
BalasHapussalam dari saya agus eko,saya dari balikpapan dan saya adalah vegetarian,mohon direspon bagaimana saya dapat mendapatkan bibit sengkubak untuk saya tanam di kaltim,terimakasih salam
BalasHapus